Sunday, November 8, 2009

KETIKA HARI TASRYIQ TIBA

KETIKA HARI TASRYIQ TIBA
Hari tasyriq adalah hari ke-11, 12, dan 13 bulan Dzul Hijjah. Dinamakan hari tasyriq karena manusia pada hari itu membagi-bagikan sembelihan dan hadiah. Hari Tasyriq merupakan hari yang mempunyai keutamaan. Allah SWT berfirman:

“Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang”. (QS. al-Baqarah 2: 203)

Imam al-Qurthubi mengatakan: “Tidak ada perselisihan di kalangan ulama bahwa hari yang berbilang pada ayat ini adalah hari-hari Mina yaitu hari tasyriq”. (Tafsir al-Qurthubi 3/3)

Mengenai hari tasyriq Rasulullah SAW bersabda:

“Hari tasyriq adalah hari untuk makan, minum dan berdzikir”. (HR Muslim 1141)
Hadits ini memberikan penjelasan kita dua perkara:
Hari tasyriq adalah hari untuk makan dan minum serta menampakkan kegembiraan. Tidak mengapa mengadakan perkumpulan yang bermanfaat, menghidangkan makanan terutama daging, selama tidak menghamburkan harta.
Bahwa hari ini juga merupakan hari untuk memperbanyak dzikir secara mulak pada hari-hari tasyriq.

Ibnu Umar bertakbir di Mina pada hari-hari tasyriq setiap selesai shalat, ditempat tidurnya, tempat duduk dan di jalan. (Fathul Bari 2/461)

Demikian pula dzikir dan bertakbir ketika menyembelih qurban, dzikir, dan berdoa ketika makan dan minum, karena hari tasyriq adalah hari makan dan minum. Dzikir ketika melempar jumrah pada setiap kali lemparan bagi para jamah haji.

Imam Ibnu Rajab berkata: “Sabda Nabi “Sesungguhnya hari tasyriq adalah hari makan, minum dan dzikrullah” terdapat isyarat bahwa makan dan minum pada hari raya hanyalah untuk membantu berdzikir kepada Allah, dan hal itu merupakan kesempurnaan dalam mensyukuri nikmat, yaitu mensyukuri dengan ketaatan. Barangsiapa yang memohon pertolongan dengan nikmat Allah untuk mengerjakan maksiat, maka berarti dia telah mengingkari nikmat Allah”. (Lathaiful Ma’arif hal 332).

Demikianlah yang dapat kami kumpulkan seputar pembahasan sepuluh hari Dzul Hijjah dan hari Tasyriq. Semoga pembahasan ini bermanfaat dan kita diberi kekuatan untuk mengamalkannya. Allah a’lam.

Sumber: majalah al-Furqon edisi 5 tahun ke-7/Dzul Hijjah 1428/Des 2007-Jan 2008 hal 50.

No comments:

Post a Comment